Bekas Ciuman di Leher, bisa menyebabkan seseorang meninggal? - Geger News

Geger News

Bikin Berita Gak Harus Geger!

Breaking

Social Bar Ads

Ads Popunder

Friday, July 21, 2023

Bekas Ciuman di Leher, bisa menyebabkan seseorang meninggal?

Seorang anak laki-laki asal Meksiko, berusia 17 tahun telah meninggal karena cupang atau bekas ciuman di lehernya yang ditinggalkan oleh pacarnya, dan hal tersebut diyakini telah mengakibatkan emboli otak.


Sementara Emboli otak adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah di otak tersumbat oleh zat asing seperti gumpalan darah, gelembung udara, atau kolesterol. Kondisi ini bisa berbahaya dan membutuhkan penanganan segera.



Ilustrasi, dan Sumber foto: Foto oleh form PxHere



Berawal di Odditycentral pada Selasa (18 Juli 2023), kisah tragis ini sempat viral di TikTok, terkait Julio Macias Gonzalez dari Iztapalapa, Meksiko yang meninggal pada 2016 akibat cupang atau memar di lehernya. Dalam video viral belakangan ini, akun Al-Julio menceritakan bagaimana dia meninggal setelah pingsan saat makan malam di rumah orang tuanya.



Sebelumnya, pada 25 Agustus 2016, remaja ini melakukan hubungan badan dengan pacarnya yang berusia 24 tahun saat ada tanda cupang di lehernya namun tidak terlalu dihiraukan. Selain itu, saat itu Julio menganggap hal tersebut adalah hal yang wajar karena sudah sering terjadi sehingga tidak terlalu dianggap berbahaya. Tapi tidak ada yang mengira bahwa "gigitan cinta-nya" itu bisa mematikan.



Memang, setelah menghabiskan waktu bersama, sepasang kekasih kembali ke Julio untuk makan malam keluarga. Dia tiba-tiba pingsan di kursinya dan mulai kejang tanpa alasan yang jelas. Orang tuanya segera memanggil ambulans, dan meskipun paramedis tiba dengan cepat, tidak ada yang bisa dilakukan, semua itu terlambat untuk menyelamatkannya.



Hasil otopsi kemudian dirilis dan terungkap bahwa Julio Macias Gonzalez meninggal karena luka cupang. Hal itu terjadi karena lehernya memar, karena kulitnya dihisap cukup lama dan cukup keras, hingga akhirnya pembuluh darah kecil di pembuluh darah pecah.



Dalam kasus Julio, pengisap darah menciptakan gumpalan darah yang bertumpu di otak, hingga kemudian menyumbat ke salah satu pembuluh darah yang rapuh, lalu pecah.



Setelah kejadian tersebut, orang tua Julio menyalahkan pacar mereka atas kematian putra mereka, dan mengungkapkan bahwa mereka sama sekali tidak pernah menyetujui hubungan putra mereka karena perbedaan usianya yang sangat jauh. Tetapi tidak jelas apakah sang pacar pada akhirnya akan dituntut atas insiden tersebut. Namun sayangnya, tidak ada sumber yang menceritakan kisah ini. Banyak yang meragukan bahwa peristiwa ini benar-benar terjadi. Namun ada yang mengatakan bahwa cerita ini benar adanya, namun tidak ingin dipublikasikan.



Terjadinya cupang yang berhubungan dengan stroke atau sumbatan di otak bukanlah kasus baru seperti pada tahun 2011 di Inggris ada laporan kasus seorang wanita berusia 44 tahun dari Selandia Baru yang harus menjalani operasi otak setelah membiarkan lengannya tidak bergerak karena cupang di lehernya, di dekat arteri pertama.

No comments:

Post a Comment