Namun, kata Dadang,
dari puluhan ribu pelaku UMKM di Kabupaten Bandung yang memasarkan produknya
secara online, hanya 800 pelaku UMKM. “Masih panjang jalan yang harus ditempuh.
Maka kami berkomitmen untuk terus berinovasi, untuk hari ini Kadis Perdagin
Kabupaten Bandung dan lain-lain telah membuktikan keberadaan
kabandungshop.com,” kata Dadang.
Dadang mengatakan
kabandungshop.com merupakan kemitraan dari banyak pelaku UMKM yang ada serta
promosi desa wisata di Kabupaten Bandung, bermitra dengan pihak swasta (pasar).
“Kalau tidak dieksplorasi dan terus berinovasi, maka akan ketinggalan zaman.
Mulai hari ini kabandungshop.com sudah hadir bekerja sama dengan Blibli, dan
insyaallah bulan depan akan ada launching lagi,” ujarnya.
Ia berharap terobosan
peluncuran kabandungshop.com akan berdampak signifikan terhadap perekonomian
dan perputaran keuangan, khususnya di Kabupaten Bandung yang memiliki 142
petani dan 16.800 produk UMKM yang tersebar di 31 kabupaten negara bagian.
“Pertumbuhan ekonomi
akan lebih cepat sehingga berdampak pada ekonomi mikro dan berdampak pada
pertumbuhan GDPR (Produk Domestik Regional Bruto) dan pertumbuhan ekonomi. Selain
mengurangi pengangguran, itu target pemerintah. Saya juga minta fasilitasi
kreator segera diaktifkan kembali agar perputaran uang bisa lebih besar,"
ujarnya.
Senada dengan itu,
Kepala Dinas Perniagaan dan Niaga Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengatakan,
peluncuran program kabandungshop.com dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan
pelaku UMKM di Kabupaten Bandung dengan tujuan membantu pemasaran. “Program ini
sejalan dengan program pemerintah yang ditujukan untuk penguatan ekonomi masyarakat
khususnya UMKM di Kabupaten Bandung,” kata Dicky.
Menurutnya, pemerintah
melalui program ini berupaya membantu para pelaku UMKM memasarkan produknya,
terutama di masa pandemi pasca Covid-19.
“Apalagi pasca pandemi
COVID-19 dan masih adanya potensi risiko inflasi daerah, tentunya masalah
pemasaran ini memerlukan kerja sama dan koordinasi antara pemerintah dan
swasta, terutama di pasar,” tandasnya.
Selain itu, Dicky
mengatakan ada beberapa program yang perlu dikembangkan seiring dengan program
ini, pertama memastikan pembiayaan UMKM tetap berjalan melalui pinjaman
bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan. “Ini membantu pelaku UMKM mendapatkan
permodalan melalui BPR Kerta Raharja dan BJB,” ujarnya.
Ia kemudian mengatakan
akan memberikan dukungan periodisasi produk industri, dengan harapan produk
industri Kabupaten Bandung dapat bersaing dan menembus pasar lokal untuk
ekspor. “Mulai dari dukungan hukum, dari perizinan hingga komersialisasi, kami
harus terus memantaunya,” tambahnya.
No comments:
Post a Comment