Politik Kolonial Belanda & Pertempuran Lima Hari di Semarang, Konteks : "Mempertahankan Kemerdekaan"

Sejarah setelah Kemerdekaan Indonesia 1945

Kota Cirebon - Politik Kolonial merupakan salah satu rencana Belanda yang bertujuan menjajah Indonesia selamanya. Hal tersebut terjadi ketika tentara Jepang pulang ke Negaranya, dan Indonesia dinyatakan merdeka. Hingga akhirnya Belanda datang kembali untuk menjajah Indonesia, yang dibonceng oleh tentara sekutu.

Indonesia yang pada saat itu sudah dinyatakan merdeka pada 17 Agustus 1945 dari Jepang, kini Indonesia mulai memasuki babak baru dengan perlawanan nya terhadap tentara sekutu (Inggris) dan Belanda, dengan istilah NICA "Netherland Indies Civil affairs" (Sari, E. D. Skripsi 2019. Hlm. 2). Artinya, sejarah Indonesia pada saat peristiwa tersebut, hingga akhirnya muncul dengan Istilah "Mempertahankan Kemerdekaan". Istilah bangsa Indonesia ketika mempertahankan kemersekaannya tersebut, dikarenakan kembalinya tentara sekutu dan Belanda.

Berkaitan dengan peristiwa diatas, said 1984 halaman 59, menjelaskan dalam sebuah kutipannya, bahwa sebelum kedatangan bala tentara sekutu dan belanda, Indonesia harus menghadapi tentara Jepang yang enggan bersedia memberikan persenjataannya kepada para pejuang Indonesia. Dari peristiwa itu, lahirlah dengan sejarah peristiwa "Pertempuran Lima Hari", yang saling memperebutkan senjata. Dan Peristiwa tersebut terjadi di Kota Semarang pada 15 Oktober, Tahun 1945.

Kemudian, dengan mulainya babak baru yang dilakukan oleh bala sekutu dan Belanda, peristiwa heroik ini terjadi seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Ambarawa, Palembang dan lainnya. Rakyat Indonesia pun tak hanya tinggal diam, kini mereka harus memulai perjuangan baru.

Adapun siasat yang diterapkan oleh Belanda, Dalam sebuah buku yang berjudul "Sejarah Revolusi Nasional Indonesia", Menurut Susanto Tirtoprojo 196: 12 mengatakan, Adalah Politik memecah belah dan menguasai. Atau dalam hal ini disebut dengan "Divide et Impera".

Merdeka!

Cirebon,

Kamis, 17 Agustus 2023. Hut RI yang ke 78th.

Penulis: Abdul Mutholib

Terimakasih,

Semoga Informasi ini dapat bermanfaat!