Ilustrasi gambar
Setelah
kemerdekaan pada Tahun 1945, Indonesia tidak begitu saja terlepas dari
perjuangan. Hal tersebut ketika selang beberapa waktu setelah memproklamasikan
kemerdekaan, tentara sekutu (Inggris) datang di Tanah air. Pada saat sebelum
terjadinya peristwa di Kota Bandung, Tentara sekutu dikatakan sudah mendiami kota
tersebut sejak bulan Oktober, pada tahun 1945. Tokoh pemuda dan Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) kota Bandung, pada saat itu di gentarkan dengan perintah dari para
sekutu untuk menyerahkan seluruh senjata hasil rampasan, serta memerintahkan
untuk segera meninggalkan Kota Bandung sektor utara dengan paling lambatnya pada
tanggal 29 Oktober, tahun 1945. Namun, perintah itu diabaikan oleh para Pemuda
dan “TKR” yang dipimpin Aruji Kartawinata itu. Malah sebaliknya, “TKR” melakukan
penyerangan di markas tentara sekutu. Kemudian, tentara sekutu mengeluarkan
maklumat keduanya, dengan mengganti Nama “TKR” menjadi (TRI) Tentara Republik Indonesia,
serta memerintahkan untuk kedua kalinya agar segera keluar dari Kota Bandung
bagian selatan. Pada akhirnya, Markas berkat para TRI yang markas besarnya
berada di Yogyakarta, para TRI keluar dari kota tersebut, sambil melakukan
sabotase atau penyerangan yang bersifat kerusakan dan terencana, kepada markas
tentara sekutu di Bandung. Hingga dari pertempuran itulah, menimbulkan
kebakaran-kebakaran, dan peristiwa ini kemudian dikenal dengan Bandung lautan Api
(Aman, 2015 : 24).
Namun,
jauh dari sebelum kejadian tersebut, menurut museumpendidikannasional. Upi. edu
, mengatakan bahwa pada saat sebelum penyerangan TRI terhadap tentara sekutu, TRI
yang berada di kota bandung tersebut mempersiapkan perencanaan di luar dugaan. Para
penduduk yang ingin meninggalkan rumahnya, untuk membakar rumahnya terlebih
dulu. Hingga Pasukan “TRI” mempunyai siasat yang lebih dahsyat lagi, yakni
dengan membakar total, yang dilakukan pada 24 Maret, 1945. Pukul 24.00 Malam. Akan
tetapi, rencana tersebut gagal disebabkan dinamit pertama telah meledak terlebih
dahulu di Gedung Indische Restaurant, pada pukul 20.00. Kendatipun begitu,
pasukan “TRI” tetap meneruskan rencananya dengan membakar rumah penduduk Bandung
utara, dan meledakkan gedung-gedung.
Pada
saat terjadinya Kota Bandung yang terbakar itu, terdapat salah seorang wartawan
muda, Atje Bastaman, yang melihat pemandangan Kota Bandung penuh api, yang
terlihat dari bukit yang ia naiki. Menurutnya dengan melihat penampakan seperti
itu, Bandung terlihat memerah dari Cicadas hingga Cimindi. Penampakan yang disaksikan,
sama hal nya seperti yang dilihat oleh A.H Nasution, yang bersama rekan nya Rukana, yang
pada saat itu dari daerah Ciparay. A.H Nasution mengatakan pada 1 Mei 1997, “Jadi
dengan adanya ledakan itu, saya dengan Rukana naik ke atas di tempat listrik. Dan
melihat betul-betul dari Cimahi sampai Ujungberung (Kota Bandung) sudah menjadi
Api semua itu” (Adistia. G. N, 2015 : 11).
Kota
Cirebon,
Senin,
21 Agustus 2023.
Oleh:
Den Masab
Terimakasih,
Semoga
Informasi ini dapat bermanfaat!
No comments:
Post a Comment